BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Mengingat banyak sekali siswa sekolah diberbagai
tingkat (SD, SMP, SMA) mengalami stress dan akibat yang ditimbulkan dari stress
sangat berbahaya bagi siswa. Bahkan akibatnya siswa menjadi bunuh diri. Faktor
penyebab stress antara lain, suatu tekanan disekolah atau dikeluarga. Misalnya
merasa tertekan dengan tugas-tugas yang diberikan guru. Tekanan dapat datang
dari dalam, seperti cita-cita terlalu tinggi yang telah ditetapkan untuk diri pribadi. Sedangkan
tekanan dari luar dapat datang dari tuntutan orang tua atau orang-orang
sekitar. Semakin besar tekanan yang dirasakan semakin besar kemungkinan
seseorang menderita stres. Stres ini
sangat berbahaya, dapat berakibat kelelahan fisik dan mental yang semakin
mendalam (physical dan psychological exhaustion). Ketidakmampuan untuk
menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang ringan dan sederhana, gangguan system
pencernaan semakin berat, timbul rasa ketakutan, kecemasan yang semakin
meningkat, mudah bingung dan panik, bahkan dapat menimbulkan bunuh diri.
Stress pada siswa ini sangat diperlu
diperhatikan dengan seksama dan teliti karena menyangkut psikologi sang anak
atau siswa. Dengan pembelajaran menulis puisi disekolah mampu mengurangi stress
pada siswa. Hal ini karena puisi merupakan peluapan spontan dari perasaan-perasaan
yang penuh daya, bercakal-bakal dari emosi yang berpadu kembali dalam
kedamaian. Menulis puisi merupakan kegiatan yang menyenangkan. Sumber penulisan
yang tidak selesai-selesainya adalah pengalaman atau sesuatu yang dialami dan
dirasakan pengarang.
Melalui pembelajaran menulis puisi
pada siswa ini mampu mengurangi stress yang sedang dialami siswa. Hal ini
penulis teliti dari kajian penelitian psikologi sastra dan dari fungi sastra
itu sendiri yang didalamnya puisi merupakan karya sastra. Psikologi sastra yang
menyatakan bahwa karya sastra memandang karya sebagai aktivitas kejiwaan.
Pengarang akan menggunakan cipta, rasa, dan karsa dalam berkarya. Psikilogi
sastra pun menilai karya sastra sebagai pantulan kejiwaan yang bias menghibur.
Pengarang akan menangkap gejala jiwa kemudian diolah kedalam teks yang
dilengkapi dengan kejiwaannya yang terproyeksi dalam imajinasi. Selain itu
pembelajaran menulis puisi dapat mengurangi stress karena melalui menulis puisi
memiliki fungsi membantu siswa untuk meluapkan perasaan hati, menyampaikan
stresnya melalui tulisan. Diharapkan pembelajaran ini dapat membuat siswa
menjadi penyemangat dikala sedih, membuat hati dan pikiran menjadi segar
(refresh) untuk menjalani langkah selanjutnya, sehingga dapat mengurangi stress
pada siswa.
B. Rumusan
masalah
Rumusan
masalah dalam penulisan ilmiah ini antara lain :
1. Bagaimana
hubungan pembelajaran menulis puisi dengan mengurangi stress pada siswa?
2. Bagaimanakah
pembelajaran menulis puisi untuk mengurangi stress pada siswa ?
C. Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan penulis dalam pembuatan penulisan ilmiah ini untuk mengetahui :
1. Hubungan
pembelajaran menulis puisi dengan mengurangi stress pada siswa.
2. Pembelajaran
menulis puisi untuk mengurangi stress pada siswa.
D. Manfaat
Penulisan
Penulisan
ilmiah ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat
Teoritis
Penulisan karya tulis
ilmiah ini dapat dijadikan pengembangan salah satu teori untuk memberikan
informasi tentang pembelajaran menulis untuk mengurangi stress pada siswa.
2. Manfaat
Praktis
Hasil penulisan ini
diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak berikut :
a. Bagi
Guru
Karya tulis ini
diharapkan bermanfaat bagi guru untuk memberikan inspirasi kepada guru bahwa
pembelajaran menulis puisi dapat mengurangi stress pada siswa.
b. Bagi
Siswa
Dapat mengurangi stress
yang diderita siswa melalui pembelajaran menulis puisi.
E. Sistematika
Penulisan
Secara
garis besar penulisan ilmiah ini ditulis dengan sistematika sebagai berikut :
BAB
I PENDAHULUAN
Terdiri
dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat
penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB
II LANDASAN TEORI
Penjelasan
yang menjelaskan tentang definisi puisi, prinsip dasar pembelajaran menulis
puisi, definisi stress, faktor penyebab stress dan cara mengatasinya pada
siswa.
BAB
III ANALISIS DAN SINTESIS
Berisi
tentang hasil dari hubungan pembelajaran menulis puisi dengan mengurangi stress
pada siswa dan sintesisi dari pembeljaran menulis puisi untuk mengurangi stress
pada siswa.
BAB
IV PENUTUP
Meliputi
simpulan dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi Puisi
Menurut Watss Dunton puisi adalah ekspresi dari
pengalaman jiwa yang kongkrit yang bersifat artistik dari pikiran manusia dalam
bahasa emosional dan berirama. Puisi merupakan upaya abadi untuk
mengekspresikan jiwa sesuatu untuk yang menyebabkannya ada. Karena bukannya irama tetapi argumen yang
membuat iramalah. Mengutarakan pengalamannya yang mempunyai pembendaharaan kata
yang lebih kaya. (Blair & Claendler1935). Puisi merupakan peluapan spontan dari
perasaan-perasaan yang penuh daya, bercakal-bakal dari emosi yang berpadu
kembali dalam kedamaian (Tarigan, 1967). Puisi adalah hasil karya sastra yang
berisi ungkapan perasaan, kata-katanya disusun menurut syarat-syarat tertentu
dengan menggunakan irama, sajak dan kadang-kadang dengan kata kiasan. (Andini,
2003).
B.
Prinsip
Dasar Pembelajaran Puisi
Prinsip Dasar Pembelajaran Menulis Puisi Pada Siswa
SMP Kelas VIII Semester Genap perlu membelajarkan :
·
Diksi
Diksi adalah pilihan kata. Kata-kata
dalam puisi bukanlah kata-kata yang bermakna denotasi, tetapi konotasi atau
kias. Kaa-Kata puisi harus menampilkan kesegaran, kekayaan dan kedalaman makna.
Perlu menggunakan majas seperti majas pesonifikasi, metafora dan lain-lain.
Contoh : Rumput itu menari-nari diatas penderitaanku
·
Imaji
Imaji adalah segala yang bersifat
imajinasi belaka, khayalan belaka. Menggunakan kata-kata berdasar daya bayang
pikiran manusia. Tidak uraian langsung
secara nyata. Contoh ; Sayap-sayapku
telah patah olehmu, Sakitku berlapis-lapis karenamu.
·
Kata nyata
Kata nyata adalah uraian kata-kata
secara langsung. Bermakna denotasi. Bersifat kongkrit dan khusus bukan
kata-kata abstrak dan umum. Contoh : aku telah patah hati, kenapa kau buatku
patah hati?
·
Rima atau bunyi
Rima atau bunyi adalah persamaan bunyi
pada tiap larik puisi. Dibagi menjadi ; sajak, rima awal, rima rengah, rima
akir, aliterasi dan asonansi, efoni, kakofoni, enyabemen. (Harjito, 2007).
C.
Definisi
Stres
Stress menurut transaktional model dari Lazarus dan
Folkman (1984) adalah tergantung secara penuh pada persepsi individu terhadap
situasi yang berpotensi mengancam. Penilaian individu terhadap sumber daya yang
dimilikinya menentukan bagaimana individumemandang sebuah situasi spesifik
sebagai sesuatu yang dapat dikendalikan atau ancaman yang berbahaya. Hal tersebut
dapat disimpulkan bahwa bagaimana individu mempersepsikan situasi yag
dihadapinya menentukan bagaimana respon yang dimunculkan individu. Lazarus dan
Folkman (1984) juga mendiskripsikan stress sebagai segala peristiwa/ kejadian
baik berupa tuntutan-tuntutan lingkungan maupun tuntutan-tuntutan
internal(fisiologis/psikologis) yang menuntut, membebani, atau melebihi
kapasitas sumber daya adaptif individu. Dari definisi di atas dapat disimpulkan
stress merupakan keadaan dan tuntutan yang melebihi kemampuan dan sumber daya
adaptif individu untuk mengatasinya. Sehingga tuntutan dan keadaan (stressor)
tersebut menimbulkan ketegangan baik secara fisik maupun psikis.
D.
Faktor
Penyebab Stres dan Cara Mengatasinya pada Siswa :
§ Tekanan
Tekanan
dapat datang dari dalam, seperti cita-cita yang terlalu tinggi yang kita
tetapkan untuk diri pribadi. Sedangkan tekanan dari luar dapat datang dari
tuntutan orang tua atau orang-orang di sekitar kita Misalnya tekanan dari guru
adanya tugas-tugas sekolah yang sangat banyak, kurang istirahat, beban sekolah
yang berlebihan Semakin besar tekanan yang dirasakan semakin besar kemungkinan
ia menderita stres. Cara mengatasinya jangan dibuat seperti tertekan, siswa
santai saja. Menerima tugas-tugas dengan sewenang hati, mencari hal-hal yang
bias membuat terhibur misalnya menulis puisi.
§ Problem
Problem dapat membuat keadaan mental dan emosional terasa
sangat letih, mungkin telah menyadari bahwa kini akan sulit mengambil keputusan
tentang persoalan itu kalau tidak ada yang membantu. Sehingga kita menjadi
bingung dan pusing untuk menentukan penyelesaian dan membuat kita menjadi
stress. problem yang dialami siswa seperti problem dengan sang pacar, konflik
dengan guru mauapun orang tua. Cara mengurangi stresnya yaitu mencari bantuan
orang terdekat untuk membantu menyelesaiakn problem yang sedang dihadapi.
Mungkin tidak dapat ditanggulangi sendiri, kita membutuhkan bantuan orang lain
untuk menyelesaikannya. Harus mempunyai teman untuk membicarakan kesulitan yang
sedang dialami, karena hanya dengan cara itu bias membuat problrm terasa
ringan. (Weekes, Claire. 1991).
§ Kesedihan
Kesedihan yang mendalam dapat membuat
stress. Kesedihan yang mendalam yang dialami siswa kelas VIII biasanya adalah
kehilangan seseorang yang dicintai atau kehilangan kakasih yang sangat
disayangi. Seakan merasa hidupnuya hancur merasa sangat menderita memandang
hidup itu sempit. Padahal kita tahu dunia tak sesempit daun kelor. Masih banyak
kebahagiaan yang bias diraih daripada harus terpuruk dalam kesediahan. Cara
mengurangi stress akibat kesedihan adalah terimalah kesedihan secara wajar,
serahkan pada Tuhan, mantapkan niat untuk memandang kehidupan selanjutnya,
carilah kesibukan mungkin dengan cara menulis puisi karena bisa dijadikan teman
saat sedih. Bisa dicurahkan kesedihannya dalam bentuk puisi agar menjadi lega.
E.
Akibat
Dari Stress
o
Frustasi
Frustasi dapat timbul apabila ada hal yang
menghalangi kita dengan tujuan yang ingin kita raih, hal-hal ini dapat berasal
dari dalam seperti cacat badaniah, sedangkan faktor luar dapat berupa
kemalangan Apabila seseorang sudah merasa frustasi maka dapat mencetuskan
terjadinya stress, bisa berakibat bunuh diri.
o
Kepribadian tidak stabil
Kepribadian menjadi tidak stabil.
Pesimis dalam menjalani hidup. Semakin lentur kepribadian seseorang dan semakin
tinggi harapan seseorang akan hidup (optimis), semakin jauh dari stres dan
semakin ringan stres baginya).
o
Kesehatan terganggu
Kesehatan terganggu seperti kelelahan
fisik dan mental yang semakin mendalam (physical dan psychological exhaustion),
Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang ringan dan
sederhana, Gangguan sistem pencernaan semakin berat (gastrointestinal
disorder), Timbul perasaan ketakutan, kecemasan yang semakin meningkat, mudah
bingung dan panic. Itulah akibat stress dibidang kesehatan. Semakin sehat
seseorang semakin jarang ia terkena stres, dan sebaliknya stres dan sakit raga
merupakan dua kejadian yang saling memberatkan. (Weekes, Claire. 1991).
BAB III
ANALISIS DAN SINTESIS
1.
Hubungan
Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Mengurangi Stres Pada Siswa
Hubungan pembelajaran menulis puisi untuk mengatasi
stress pada siswa adalah dengan membelajarkan siswa menulis puisi secara bebas.
Siswa dapat mengungkapkan perasaan kegundahan atau stress kedalam tulisan yang
dinamakan puisi. Ha ini dikaji dari adanya hubungan antara psikologi dengan
sastra yang dinamakan psikologi sastra. Psikologi
sastra adalah yang menyatakan bahwa karya sastra memandang karya sebagai
aktivitas kejiwaan. System akan menggunakan cipta, rasa dan karsa dalam
berkarya. Psikologi sastra pun menilai karya sastra sebagai pantulan kejiwaan
yang bias menghibur. Siswa atau pengarang akan menangkap gejala jiwa kemudian
diolah kedalam teks yang dilengkapi dengan kejiwaannya yang teproyeksi dalam
inajinasi. Kemudian akan tampil larik-larik atau pilihan kata yang khas.
Macam-macam pendekatan psikologi sastra :
·
Beberapa kemungkinan kajian yaitu
pertama, pendekatan tekstual mengkaji aspek psikologi tokoh dalam karya sastra.
Kedua, pendekatan reseptif pragmatic mengkaji aspek psikologi pembaca sebagai proses
kreatif yang terproyeksi dalam karyanya.
·
Kajian estetika eksperimental yaitu
sebagai efek motivasional dari teks sastra pada penerimanya. Efek ini akan
tampak melalui aspek kolatif sebuah stimulus yang mencul dari teks sastra.
Bagian teks yang dapat membangkitkan perasaan.
2.
Pembelajaran
Menulis Puisi Untuk Mengurangi Stres Pada Siswa
Pembelajaran menulis puisi untuk mengurangi stress
yang mengajarkan puisi bebas atau yang lebih dikenal sebagai puisi modern yang
dipelopori oleh Chairil Anwar. Puisi modern dilahirkan dalam semangat mencari
kebebasan pengucapan pribadi. Puisi modern dapat dianggap sebagai bentuk
pengucapan puisi yang tidak menginginkan kebebasan jiwa penyair. Melalui pembelajaran
menulis puisi memiliki fungsi membantu siswa untuk meluapkan semua perasaan
hati, menyampaikan stresnya melalui tulisan. Sebagai penyemangat dikala sedih
agar membuat hati dan otak menjadi refesh untuk menjalani langkah selanjutnya.
Sehingga dapat mengurangi stress pada siswa. Langkah-langkah pembelajaran menulis
puisi pada siswa yang mampu mengurangi stress :
1. Guru
membimbing siswa untuk menulis puisi bebas dengan arahan siswa dapat meluapkan
semua perasaan hati, siswa menyampaikan stress yang dialaminya melalui tulisan
tanpa memperhatikan prinsip-prinsip dasar menulis puisi.
2. Guru
membiarkan tulisan siswa megalir dengan sendirinya sehingga siswa menjadi lega
karena dapat mengungkapkan stresnya melalui tulisan.
3. Beberapa
waktu kemudian barulah puisi tersebut diperbaiki. Puisi tersebut diperbaiki
berdasarkan prinsip-prinsip dasar menulis puisi terikat pada diksi, imajinasi,
kata nyata, rima atau irama.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pembelajaran menulis puisi pada siswa
SMP kelas VIII Semester genap mampu mengurangi stress yang sedang dialami
siswa. Hal ini penulis kaji dari hubungan antara sastra dengan psikologi yang
dinamakan dengan psikologi sastra dan dari fungsi sastra yang didalamnya puisi
merupakan karya sastra. Psikologi sastra menyatakan bahwa karya sastra
memandang karya sebagai aktivitas kejiwaan. Psikologi sastra pun menilai karya
sastra sebagai pantulan kejiwaan yang bisa menghibur. Pengarang akan menangkap
gejala jiwa kemudian diolah kedalam teks yang dilengkapi dengan kejiwaannya
yang terproyeksi dalam imajinasi. (Suwardi, 2005).
Selain itu pembelajaran menulis puisi
untuk mengurangi stress pada siswa karena melalui menulis puisi memiliki fungsi
membantu siswa untuk meluapkan semua perasaan hati, menyampaikan stresnya
melalui media tulisan. Sebagai penyemangat di kala sedih, membuat hati dan otak
menjadi refresh untuk jalani langkah selanjutnya. Sehingga bisa mengurangi
stress pada siswa.
B.
Saran
Penulis menyarankan jika ingin
menulis puisi jangan terbelenggu oleh bahasa. Janganlah bahasa itu menghambat untuk
menulis puisi. Biarkan tulisan itu mengalir dengan sendirinya, Ungkapkan semua
yang rasakan. Jadikan puisi sebagai teman karena itu dapat mengurangi stress
didalam pikiran.
Nama : Lusi Sulistyarini
Kelas : 3 KA 31
NPM : 1410096
Daftar
Pustaka dan Sumber :
Endaswara,
Suwardi. 2005. Metode Pengajaran Sastra. Kota Kembang.
Lazarus,
R., & Folkman, S. 1984. Stress, Appraisal, And Coping. New York: Springer.
Tarigan,
Henry Guntur. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung : Angkasa.
Weekes,
Claire. 1991. Mengatasi Stres. Yogyakarta : Kanisius.
Blair,
Walter and W.K Chander. 1935. Approaches to Poethry. New Tork ; D. Appleton
Centuru Company.