Free Tail- Heart 2 Cursors at www.totallyfreecursors.com

Minggu, 21 April 2013

Penulisan Ilmiah (B.Indonesia 2)


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Mengingat banyak sekali siswa sekolah diberbagai tingkat (SD, SMP, SMA) mengalami stress dan akibat yang ditimbulkan dari stress sangat berbahaya bagi siswa. Bahkan akibatnya siswa menjadi bunuh diri. Faktor penyebab stress antara lain, suatu tekanan disekolah atau dikeluarga. Misalnya merasa tertekan dengan tugas-tugas yang diberikan guru. Tekanan dapat datang dari dalam, seperti cita-cita terlalu tinggi yang  telah ditetapkan untuk diri pribadi. Sedangkan tekanan dari luar dapat datang dari tuntutan orang tua atau orang-orang sekitar. Semakin besar tekanan yang dirasakan semakin besar kemungkinan seseorang menderita stres.  Stres ini sangat berbahaya, dapat berakibat kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam (physical dan psychological exhaustion). Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang ringan dan sederhana, gangguan system pencernaan semakin berat, timbul rasa ketakutan, kecemasan yang semakin meningkat, mudah bingung dan panik, bahkan dapat menimbulkan bunuh diri.
            Stress pada siswa ini sangat diperlu diperhatikan dengan seksama dan teliti karena menyangkut psikologi sang anak atau siswa. Dengan pembelajaran menulis puisi disekolah mampu mengurangi stress pada siswa. Hal ini karena puisi merupakan peluapan spontan dari perasaan-perasaan yang penuh daya, bercakal-bakal dari emosi yang berpadu kembali dalam kedamaian. Menulis puisi merupakan kegiatan yang menyenangkan. Sumber penulisan yang tidak selesai-selesainya adalah pengalaman atau sesuatu yang dialami dan dirasakan pengarang.
            Melalui pembelajaran menulis puisi pada siswa ini mampu mengurangi stress yang sedang dialami siswa. Hal ini penulis teliti dari kajian penelitian psikologi sastra dan dari fungi sastra itu sendiri yang didalamnya puisi merupakan karya sastra. Psikologi sastra yang menyatakan bahwa karya sastra memandang karya sebagai aktivitas kejiwaan. Pengarang akan menggunakan cipta, rasa, dan karsa dalam berkarya. Psikilogi sastra pun menilai karya sastra sebagai pantulan kejiwaan yang bias menghibur. Pengarang akan menangkap gejala jiwa kemudian diolah kedalam teks yang dilengkapi dengan kejiwaannya yang terproyeksi dalam imajinasi. Selain itu pembelajaran menulis puisi dapat mengurangi stress karena melalui menulis puisi memiliki fungsi membantu siswa untuk meluapkan perasaan hati, menyampaikan stresnya melalui tulisan. Diharapkan pembelajaran ini dapat membuat siswa menjadi penyemangat dikala sedih, membuat hati dan pikiran menjadi segar (refresh) untuk menjalani langkah selanjutnya, sehingga dapat mengurangi stress pada siswa.

B.     Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam penulisan ilmiah ini antara lain :
1.      Bagaimana hubungan pembelajaran menulis puisi dengan mengurangi stress pada siswa?
2.      Bagaimanakah pembelajaran menulis puisi untuk mengurangi stress pada siswa ?

C.     Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis dalam pembuatan penulisan ilmiah ini untuk mengetahui :
1.      Hubungan pembelajaran menulis puisi dengan mengurangi stress pada siswa.
2.      Pembelajaran menulis puisi untuk mengurangi stress pada siswa.

D.    Manfaat Penulisan
Penulisan ilmiah ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :
1.      Manfaat Teoritis
Penulisan karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan pengembangan salah satu teori untuk memberikan informasi tentang pembelajaran menulis untuk mengurangi stress pada siswa.
2.      Manfaat Praktis
Hasil penulisan ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak berikut :
a.       Bagi Guru
Karya tulis ini diharapkan bermanfaat bagi guru untuk memberikan inspirasi kepada guru bahwa pembelajaran menulis puisi dapat mengurangi stress pada siswa.
b.      Bagi Siswa
Dapat mengurangi stress yang diderita siswa melalui pembelajaran menulis puisi.

E.     Sistematika Penulisan
Secara garis besar penulisan ilmiah ini ditulis dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II  LANDASAN TEORI
Penjelasan yang menjelaskan tentang definisi puisi, prinsip dasar pembelajaran menulis puisi, definisi stress, faktor penyebab stress dan cara mengatasinya pada siswa.

BAB III  ANALISIS DAN SINTESIS
Berisi tentang hasil dari hubungan pembelajaran menulis puisi dengan mengurangi stress pada siswa dan sintesisi dari pembeljaran menulis puisi untuk mengurangi stress pada siswa.

BAB IV PENUTUP
Meliputi simpulan dan saran.

BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Definisi Puisi
Menurut Watss Dunton puisi adalah ekspresi dari pengalaman jiwa yang kongkrit yang bersifat artistik dari pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama. Puisi merupakan upaya abadi untuk mengekspresikan jiwa sesuatu untuk yang menyebabkannya ada.  Karena bukannya irama tetapi argumen yang membuat iramalah. Mengutarakan pengalamannya yang mempunyai pembendaharaan kata yang lebih kaya. (Blair & Claendler1935).  Puisi merupakan peluapan spontan dari perasaan-perasaan yang penuh daya, bercakal-bakal dari emosi yang berpadu kembali dalam kedamaian (Tarigan, 1967). Puisi adalah hasil karya sastra yang berisi ungkapan perasaan, kata-katanya disusun menurut syarat-syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak dan kadang-kadang dengan kata kiasan. (Andini, 2003).

B.     Prinsip Dasar Pembelajaran Puisi
Prinsip Dasar Pembelajaran Menulis Puisi Pada Siswa SMP Kelas VIII Semester Genap perlu membelajarkan :
·         Diksi
Diksi adalah pilihan kata. Kata-kata dalam puisi bukanlah kata-kata yang bermakna denotasi, tetapi konotasi atau kias. Kaa-Kata puisi harus menampilkan kesegaran, kekayaan dan kedalaman makna. Perlu menggunakan majas seperti majas pesonifikasi, metafora dan lain-lain. Contoh : Rumput itu menari-nari diatas penderitaanku
·         Imaji
Imaji adalah segala yang bersifat imajinasi belaka, khayalan belaka. Menggunakan kata-kata berdasar daya bayang pikiran manusia.  Tidak uraian langsung secara nyata.  Contoh ; Sayap-sayapku telah patah olehmu, Sakitku berlapis-lapis karenamu.                                    
·         Kata nyata
Kata nyata adalah uraian kata-kata secara langsung. Bermakna denotasi. Bersifat kongkrit dan khusus bukan kata-kata abstrak dan umum. Contoh : aku telah patah hati, kenapa kau buatku patah hati?
·         Rima atau bunyi
Rima atau bunyi adalah persamaan bunyi pada tiap larik puisi. Dibagi menjadi ; sajak, rima awal, rima rengah, rima akir, aliterasi dan asonansi, efoni, kakofoni, enyabemen. (Harjito, 2007).
C.    Definisi Stres
Stress menurut transaktional model dari Lazarus dan Folkman (1984) adalah tergantung secara penuh pada persepsi individu terhadap situasi yang berpotensi mengancam. Penilaian individu terhadap sumber daya yang dimilikinya menentukan bagaimana individumemandang sebuah situasi spesifik sebagai sesuatu yang dapat dikendalikan atau ancaman yang berbahaya. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa bagaimana individu mempersepsikan situasi yag dihadapinya menentukan bagaimana respon yang dimunculkan individu. Lazarus dan Folkman (1984) juga mendiskripsikan stress sebagai segala peristiwa/ kejadian baik berupa tuntutan-tuntutan lingkungan maupun tuntutan-tuntutan internal(fisiologis/psikologis) yang menuntut, membebani, atau melebihi kapasitas sumber daya adaptif individu. Dari definisi di atas dapat disimpulkan stress merupakan keadaan dan tuntutan yang melebihi kemampuan dan sumber daya adaptif individu untuk mengatasinya. Sehingga tuntutan dan keadaan (stressor) tersebut menimbulkan ketegangan baik secara fisik maupun psikis.

D.    Faktor Penyebab Stres dan Cara Mengatasinya pada Siswa :
§  Tekanan
Tekanan dapat datang dari dalam, seperti cita-cita yang terlalu tinggi yang kita tetapkan untuk diri pribadi. Sedangkan tekanan dari luar dapat datang dari tuntutan orang tua atau orang-orang di sekitar kita Misalnya tekanan dari guru adanya tugas-tugas sekolah yang sangat banyak, kurang istirahat, beban sekolah yang berlebihan Semakin besar tekanan yang dirasakan semakin besar kemungkinan ia menderita stres. Cara mengatasinya jangan dibuat seperti tertekan, siswa santai saja. Menerima tugas-tugas dengan sewenang hati, mencari hal-hal yang bias membuat terhibur misalnya menulis puisi.
§  Problem
Problem dapat  membuat keadaan mental dan emosional terasa sangat letih, mungkin telah menyadari bahwa kini akan sulit mengambil keputusan tentang persoalan itu kalau tidak ada yang membantu. Sehingga kita menjadi bingung dan pusing untuk menentukan penyelesaian dan membuat kita menjadi stress. problem yang dialami siswa seperti problem dengan sang pacar, konflik dengan guru mauapun orang tua. Cara mengurangi stresnya yaitu mencari bantuan orang terdekat untuk membantu menyelesaiakn problem yang sedang dihadapi. Mungkin tidak dapat ditanggulangi sendiri, kita membutuhkan bantuan orang lain untuk menyelesaikannya. Harus mempunyai teman untuk membicarakan kesulitan yang sedang dialami, karena hanya dengan cara itu bias membuat problrm terasa ringan. (Weekes, Claire. 1991).
§  Kesedihan
Kesedihan yang mendalam dapat membuat stress. Kesedihan yang mendalam yang dialami siswa kelas VIII biasanya adalah kehilangan seseorang yang dicintai atau kehilangan kakasih yang sangat disayangi. Seakan merasa hidupnuya hancur merasa sangat menderita memandang hidup itu sempit. Padahal kita tahu dunia tak sesempit daun kelor. Masih banyak kebahagiaan yang bias diraih daripada harus terpuruk dalam kesediahan. Cara mengurangi stress akibat kesedihan adalah terimalah kesedihan secara wajar, serahkan pada Tuhan, mantapkan niat untuk memandang kehidupan selanjutnya, carilah kesibukan mungkin dengan cara menulis puisi karena bisa dijadikan teman saat sedih. Bisa dicurahkan kesedihannya dalam bentuk puisi agar menjadi lega.
E.     Akibat Dari Stress
o   Frustasi
 Frustasi dapat timbul apabila ada hal yang menghalangi kita dengan tujuan yang ingin kita raih, hal-hal ini dapat berasal dari dalam seperti cacat badaniah, sedangkan faktor luar dapat berupa kemalangan Apabila seseorang sudah merasa frustasi maka dapat mencetuskan terjadinya stress, bisa berakibat bunuh diri.
o   Kepribadian tidak stabil
Kepribadian menjadi tidak stabil. Pesimis dalam menjalani hidup. Semakin lentur kepribadian seseorang dan semakin tinggi harapan seseorang akan hidup (optimis), semakin jauh dari stres dan semakin ringan stres baginya).
o   Kesehatan terganggu
Kesehatan terganggu seperti kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam (physical dan psychological exhaustion), Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang ringan dan sederhana, Gangguan sistem pencernaan semakin berat (gastrointestinal disorder), Timbul perasaan ketakutan, kecemasan yang semakin meningkat, mudah bingung dan panic. Itulah akibat stress dibidang kesehatan. Semakin sehat seseorang semakin jarang ia terkena stres, dan sebaliknya stres dan sakit raga merupakan dua kejadian yang saling memberatkan. (Weekes, Claire. 1991).

BAB III
ANALISIS DAN SINTESIS
1.      Hubungan Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Mengurangi Stres Pada Siswa
Hubungan pembelajaran menulis puisi untuk mengatasi stress pada siswa adalah dengan membelajarkan siswa menulis puisi secara bebas. Siswa dapat mengungkapkan perasaan kegundahan atau stress kedalam tulisan yang dinamakan puisi. Ha ini dikaji dari adanya hubungan antara psikologi dengan sastra yang dinamakan psikologi sastra.  Psikologi sastra adalah yang menyatakan bahwa karya sastra memandang karya sebagai aktivitas kejiwaan. System akan menggunakan cipta, rasa dan karsa dalam berkarya. Psikologi sastra pun menilai karya sastra sebagai pantulan kejiwaan yang bias menghibur. Siswa atau pengarang akan menangkap gejala jiwa kemudian diolah kedalam teks yang dilengkapi dengan kejiwaannya yang teproyeksi dalam inajinasi. Kemudian akan tampil larik-larik atau pilihan kata yang khas. Macam-macam pendekatan psikologi sastra :

·         Beberapa kemungkinan kajian yaitu pertama, pendekatan tekstual mengkaji aspek psikologi tokoh dalam karya sastra. Kedua, pendekatan reseptif pragmatic mengkaji aspek psikologi pembaca sebagai proses kreatif yang terproyeksi dalam karyanya.
·         Kajian estetika eksperimental yaitu sebagai efek motivasional dari teks sastra pada penerimanya. Efek ini akan tampak melalui aspek kolatif sebuah stimulus yang mencul dari teks sastra. Bagian teks yang dapat membangkitkan perasaan.


2.      Pembelajaran Menulis Puisi Untuk Mengurangi Stres Pada Siswa
Pembelajaran menulis puisi untuk mengurangi stress yang mengajarkan puisi bebas atau yang lebih dikenal sebagai puisi modern yang dipelopori oleh Chairil Anwar. Puisi modern dilahirkan dalam semangat mencari kebebasan pengucapan pribadi. Puisi modern dapat dianggap sebagai bentuk pengucapan puisi yang tidak menginginkan kebebasan jiwa penyair. Melalui pembelajaran menulis puisi memiliki fungsi membantu siswa untuk meluapkan semua perasaan hati, menyampaikan stresnya melalui tulisan. Sebagai penyemangat dikala sedih agar membuat hati dan otak menjadi refesh untuk menjalani langkah selanjutnya. Sehingga dapat mengurangi stress pada siswa. Langkah-langkah pembelajaran menulis puisi pada siswa yang mampu mengurangi stress :

1.      Guru membimbing siswa untuk menulis puisi bebas dengan arahan siswa dapat meluapkan semua perasaan hati, siswa menyampaikan stress yang dialaminya melalui tulisan tanpa memperhatikan prinsip-prinsip dasar menulis puisi.
2.      Guru membiarkan tulisan siswa megalir dengan sendirinya sehingga siswa menjadi lega karena dapat mengungkapkan stresnya melalui tulisan.
3.      Beberapa waktu kemudian barulah puisi tersebut diperbaiki. Puisi tersebut diperbaiki berdasarkan prinsip-prinsip dasar menulis puisi terikat pada diksi, imajinasi, kata nyata, rima atau irama.

BAB  IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pembelajaran menulis puisi pada siswa SMP kelas VIII Semester genap mampu mengurangi stress yang sedang dialami siswa. Hal ini penulis kaji dari hubungan antara sastra dengan psikologi yang dinamakan dengan psikologi sastra dan dari fungsi sastra yang didalamnya puisi merupakan karya sastra. Psikologi sastra menyatakan bahwa karya sastra memandang karya sebagai aktivitas kejiwaan. Psikologi sastra pun menilai karya sastra sebagai pantulan kejiwaan yang bisa menghibur. Pengarang akan menangkap gejala jiwa kemudian diolah kedalam teks yang dilengkapi dengan kejiwaannya yang terproyeksi dalam imajinasi. (Suwardi, 2005).
Selain itu pembelajaran menulis puisi untuk mengurangi stress pada siswa karena melalui menulis puisi memiliki fungsi membantu siswa untuk meluapkan semua perasaan hati, menyampaikan stresnya melalui media tulisan. Sebagai penyemangat di kala sedih, membuat hati dan otak menjadi refresh untuk jalani langkah selanjutnya. Sehingga bisa mengurangi stress pada siswa.
B.     Saran
Penulis menyarankan jika ingin menulis puisi jangan terbelenggu oleh bahasa. Janganlah bahasa itu menghambat untuk menulis puisi. Biarkan tulisan itu mengalir dengan sendirinya, Ungkapkan semua yang rasakan. Jadikan puisi sebagai teman karena itu dapat mengurangi stress didalam pikiran.

Nama : Lusi Sulistyarini
Kelas : 3 KA 31
NPM : 1410096

Daftar Pustaka dan Sumber :
Endaswara, Suwardi. 2005. Metode Pengajaran Sastra. Kota Kembang.
Lazarus, R., & Folkman, S. 1984. Stress, Appraisal, And Coping. New York: Springer.
Tarigan, Henry Guntur. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung : Angkasa.
Weekes, Claire. 1991. Mengatasi Stres. Yogyakarta : Kanisius.
Blair, Walter and W.K Chander. 1935. Approaches to Poethry. New Tork ; D. Appleton Centuru Company.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar