Free Tail- Heart 2 Cursors at www.totallyfreecursors.com

Selasa, 04 Oktober 2011

Teori Organisasi Umum 1# Tugas 3


Teori Organisasi umum #
Tugas III
1. Jelaskan terjadinya konflik didalam organisasi
  1. Faktor yang menyebabkan
  2. Mediator yang menyelesaikannya

Jawab :
  1. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan adanya konflik dalam suatu organisasi antara lain adalah :
    • Berbagai sumber daya yang langka
                Karena sumber daya yang dimiliki organisasi terbatas / langka maka perlu dialokasikan. Dalam alokasi sumber daya tersebut suatu kelompok mungkin menerima kurang dari kelompok yang lain. Hal ini dapat menjadi sumber konflik.

    • Perbedaan dalam tujuan
                Dalam suatu organisasi biasanya terdiri dari atas berbagai macam bagian yang bisa mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Perbedaan tujuan dari berbagai bagian ini kalau kurang adanya koordinasi dapat menimbulkan adanya konflik. Sebagai contoh : bagian penjualan mungkin ingin meningkatkan valume penjualan dengan memberikan persyaratan-persyaratan pembelian yang lunak, seperti kredit dengan bunga rendah, jangka waktu yang lebih lama, seleksi calon pembeli yang tidak terlalu ketat dan sebagainya. Upaya yang dilakukan oleh bagian penjualan semacam ini mungkin akan mengakibatkan peningkatan jumlah piutang dalam tingkat yang cukup tinggi. Apabila hal ini dipandang dari sudut keuangan, mungkin tidak dikehendaki karena akan memerlukan tambahan dana yang cukup besar.

    • Saling ketergantungan dalam menjalankan pekerjaan
                Organisasi merupakan gabungan dari berbagai bagian yang saling berinteraksi. Akibatnya kegiatan satu pihak mungkin dapat merugikan pihak lain. Dan ini merupakan sumber konflik pula. Sebagai contoh : bagian akademik telah membuat jadwal ujian beserta pengawanya, setapi bagian tata usaha terlambat menyampaikan surat pemberitahuan kepada para pengawas dan penguji sehingga mengakibatkan terganggunya pelaksanaan ujian.

    • Perbedaan dalam nilai atau persepsi
                Perbedaan dalam tujuan biasanya dibarengi dengan perbedaan dalam sikap, nilai dan persepsi yang bisa mengarah ke timbulnya konflik. Sebagai contoh : seorang pimpinan muda mungkin merasa tidak senang sewaktu diberi tugas-tugas rutin karena dianggap kurang menantang kreativitasnya untuk berkembang, sementara pimpinan yang lebih senior merasa bahwa tugas-tugas rutin tersebut merupakan bagian dari pelatihan.

    • Sebab-sebab lain
                Selain sebab-sebab di atas, sebab-sebab lain yang mungkin dapat menimbulkan konflik dalam organisasi misalnya gaya seseorang dalam bekerja, ketidak jelasan organisasi dan masalah-masalah komunikasi.

    • Faktor Manusia
       1. Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya kepemimpinannya.
       2. Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan secara kaku.
       3. Timbul karena ciri-ciri kepriba-dian individual, antara lain sikap, egoistis, temperamental, sikap fanatik, dan sikap otoriter.

    • Faktor Organisasi
           1. Persaingan dalam menggunakan sumberdaya.
      Apabila sumberdaya baik berupa uang, material, atau sarana lainnya terbatas atau dibatasi, maka dapat timbul persaingan dalam penggunaannya. Ini merupakan potensi terjadinya konflik antar unit/departemen dalam suatu organisasi.
      2. Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi.
Tiap-tiap unit dalam organisasi mempunyai spesialisasi dalam fungsi, tugas, dan bidangnya. Perbedaan ini sering mengarah pada konflik minat antar unit tersebut. Misalnya, unit penjualan menginginkan harga yang relatif rendah dengan tujuan untuk lebih menarik konsumen, sementara unit produksi menginginkan harga yang tinggi dengan tujuan untuk memajukan perusahaan.
3. Interdependensi tugas.
Konflik terjadi karena adanya saling ketergantungan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Kelompok yang satu tidak dapat bekerja karena menunggu hasil kerja dari kelompok lainnya.
      4. Kekaburan yurisdiksional. Konflik terjadi karena batas-batas aturan tidak jelas, yaitu adanya tanggung jawab yang tumpang tindih.
      5. Hambatan komunikasi. Hambatan komunikasi, baik dalam perencanaan, pengawasan, koordinasi bahkan kepemimpinan dapat menimbulkan konflik antar unit/ departemen. (Jika Anda ingin mendapatkan slide presentasi yang bagus tentang management skills dan personal development, silakan KLIK DISINI ).

Sumber :

  1. Tugas Mediator
          Dalam hal menyelesaikan konflik, mediator harusnya menstimulasi terjadinya keterbukaan atas pikiran dan perasaan yang dirasakan oleh semua pihak. Kemudian mediator merangsang pikiran positif sehingga semua pihak bisa saling mendengar. Mediator memberikan kesempatan yang sama untuk berkomunikasi, bernegosiasi dan memikirkan kesempatan yang realistis serta adil kepada semua pihak. Mediator memastikan terhindarkannya segala bentuk penghujatan, penyalahgunaan, penyimpangan dan segala perilaku yang menghalangi orang melakukan negosiasi dengan adil. Mediator tidak berpihak kepada salah satu pihak dan mengambil alih hal mengambil keputusan bagi pihak-pihak yang terlibat konflik. Mediator tidak akan menyarankan atau mengatakan apa yang harus anda lakukan. Mediator akab membantu pihak yang terlibat untuk memikirkan solusi yang bisa dilakukan. Mediator juga kan menguji kemungkinan hasil hasil, mengklarifikasi apa yang akan terjadi kemudian, dan memikirkan apa hendaknya yang harus dilakukan jika ada sesuatu yang salah
          Pentingnya mediasi. Mediasi biasanya cekup efektif menyelesaikan permasalahan, karena masalah terbesar dalam dunia kerja dan bisnis adalah masalah manusianya, baik dari persepsi, ucapan dantindakannya. Faktor manusia inilah yang biasanya akan memicu perbedaan. Perbedaan itulah yang berujung kepada konflik.Mekanisme formal, biasanya tidak diiringi dengan kelegaan hati dan itu berarti tiap hariadalah sambungan dari konflik yang sudah terjadi. Terus menerus, beranak cucu danmenular.Konflik selalu berbiaya, menelan stress, membuang waktu, membuang energi danmenurunkan produktifitas. Konflik mengalihkan fokus perhatian kepada hal-hal negatif dan membiarkan yang positif. Iklim bisnis dan kerja akan menjadi negatif, mendung,dingin dan hilang semangat. Jikapun ada semangat, semangat penghancuran saja yangakan muncul. Konflik yang ditangani dengan efektif bisa sekali berubah menjadi pemicupeningkatan prestasi dan menghindarkan stagnasi.
          Setiap konflik bisa diselesaikan dengan negosiasi atau musyawarah, dengan mediasi,dengan arbitrasi atau dengan litigasi.

Sumber :

Nama : Lusi Sulistyarini
Kelas : 2 KA 31



































Tidak ada komentar:

Posting Komentar