Free Tail- Heart 2 Cursors at www.totallyfreecursors.com

Jumat, 28 Oktober 2011

Teori Organisasi Umum 1# Tulisan1


Tulisan 1

  • Jelaskan & berikan contoh perusahaan yang mengalami konflik dalam organisasi !
Jawab :
Konflik dalam organisasi
Alhamdulillah saya telah menyelesaikan sebuah tulisan yang sederhana ini. Tulisan ini saya buat dari sebuah pertanyaan yaitu “jelaskan & berikan contoh perusahaan yang mengalami konflik dalam organisasi”. Saya mencari isi tulisan ini di berbagai sumber contohnya di google, dibuku-buku tentang teori organisasi umum, dan sebagainya. Sebagai penyusun, saya akui tidak terlepas dari kesalahan dan keterbatasan. Karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan penulisan tulisan selanjutnya.  Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya untuk mengetahui atau mendalami tentang perusahaan yang mengalami konflik dalam sebuah organisasi.
  1. Pengertian Konflik
          Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
          di dalam Perusahaan baik jenis perusahaan manufactur,jasa,dan dagang pasti pernah mengalami konflik internal,maupun eksternal Mulai dari tingkat individu, kelompok, sampai unit. Dimana sumber – sumber konflik organisasional.konflok bisa terjadi karena ketidaksempurnaan dalam berinteraksi dan komunikasi sebagian bersar merupakan hasil dinamika interaksi individual dan kelompok serta proses – proses psikologis. Maka dari itu kita perlu memahami apakah definisi dari konflik itu sendiri. Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau antogonistik antara dua atau lebih pihak.
          Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
          Kemudian seorang pemimpin perusahaan atau sebuah organisasi perlu mengetahui jenis 0 jenis dari konflik tersebut. Dalam hal ini seorang pemimpin dapat menunjuk bagian personalia dalam sebuah perusahaan untuk mengatasi segala macam konflik yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Maka dari itu bagian personalia ini yang akan menjadi jembatan utama dalam segala pertentangan yang terjadi. Jenis – jenis konflik meliputi :
  1. Konflik peranan yang terjadi didalam diri seseorang (person-role conflict)‏.
  2. Konflik antar peranan (inter-role conflict)‏.
  3. Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intesender conflict)‏.
  4. Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan (intrasender conflict).
Konflik juga dapat dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan. Atas dasar hal ini , ada 5 jenis konflik , yaitu :

  1. Konflik dalam diri individu.(konflik ini terjadi karena ada nya emosional manusiawi pada individu itu sendiri).
  2. Konflik antar individu.(konflik ini terjadi karena adanya pertentangan antar individu).
  3. Konflik antar individu dan kelompok(konflik ini terjadi karena kesalahpahaman yang melibatkan suatu kelompoknya).
  4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama.(konflik terjadi karena tingkat persaingan yang di dalamnya berujung pertentangan).
  5. Konflik antar organisasi(konflik terjadi karena tidak adanya kesadaran yang melibatkan banyak pihak).

            Sumber – sumber konflik meliputi kebutuhan untuk membagi (sumber daya – sumber daya yang terbatas, perbedaan – perbedaan dalam berbagai tujuan, saling ketergantungan kegiatan – kegiatan kerja, perbedaan nilai – nilai atau persepsi, kemandirian organisasional, dan gaya – gaya individual.
          Sumber – sumber konflik organisasional sebagian besar merupakan hasil dinamika interaksi individual dan kelompok serta proses – prosespsikologis . Untuk menyelesaikan konflik yang terjadi pimpinan dapat melakukan tindakan alternatif seperti dibawah ini, tergantung pada situasi dan kondisi yang ada. Tindakan alternatif tersebut adalah menggunakan kekuasaan, konfrontasi, kompromi, menghaluskan situasi dan pengunduran diri.

konflik juga di sebabkan di bidang :
    • ekonomi
    • politik
    • budaya
    • social
    • perbedaan individu
    • perbedaan kepentingan
    • Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat
Contohnya :
          kasus konflik kepentingan antara individu(pimpinan suatu perusahaan) dengan kelompok(karyawan),yaitu penyalahgunaan kekuasaan untuk melakukan tindak korupsi,seperti penggunaan asset perusahaan untuk kepentingan pribadi si petinggi perusahaan. Korupsi jelas sangat bertentangan dengan hukum yang berlaku. Tindak korupsi akan merusak dasar kepercayaan yang justru harus diciptakan karena akan berpengaruh besar terhadap kemajuan suatu perusahaan.
          Dengan adanya tindak korupsi tersebut lambat laun perusahaan akan mengalami kerugian dan bahkan terancam bangkrut. Untuk menghindarinya,biasanya perusahaan mengambil kebijakan dengan mengurangi/mem-PHK karyawan-karyawannya ataupun menunda pembayaran gaji mereka. Bila hal ini tidak segera diselesaikan tentu saja akan memicu adanya konflik, karyawan-karyawan tersebut akan melakukan mogok kerja,atau berdemonstrasi menuntut hak & kesejahteraan mereka.

kesimpulan :
          Segala tindak kejahatan dalam suatu perusahaan/organisasi harus memiliki sanksi, Maka,dari itu kejujuran,kedisiplinan dan kepatuhan dalam melaksanakan aturan sangat diperlukan guna perbaikan kualitas suatu perusahaan/organisasi itu sendiri. Para pimpinan dan semua anggota perusahaan/organisasi harus mengetahui secara tegas bahwa kepatuhan terhadap peraturan adalah tanggunga jawab mereka.
          namun konflik yang terjadi tidak hanya menimbulkan hal-hal yang negatif dan menimbulkan perpecahan dalam suatu organisasi namun ada konflik yang menimbulkan hasil yang positif. Peran dari Mediator yang netral sangat dibutuhkan jika terjadi konflik. Peran Mediator juga sangat membantu biasanya di pegang oleh Wakil Ketua atau bisa di ambil dari pihak luar organisasi jika konfliknya sudah besar. Jadi, bisa kita simpulkan Konflik adalah hal yang biasa atau wajar terjadi. Jika masih bisa diselesaikan secara bersama akan lebih baik konflik diselesaikan dengan musyawarah . Karena pendapat atau pandangan setiap individu atau  setiap orang berbeda-beda.

Sumber :

Nama : Lusi Sulistyarini
Kelas : 2 KA 31

Tidak ada komentar:

Posting Komentar