Free Tail- Heart 2 Cursors at www.totallyfreecursors.com

Selasa, 23 November 2010

Tugas Ilmu Sosial Dasar Tentang Individu, Keluarga & Masyarakat


Tugas Ilmu Sosial Dasar Tentang Individu, Keluarga & Masyarakat

Pertumbuhan Individu

Dalam pribadi tiap individu baik yang bisa terlihat atau Nampak secara kasat mata (jasmaniah) maupun yang tidak Nampak secara kasat mata (rohaniah), terdapat dua hal yang secara signifikan, berbeda, sebagai suatu kondisi yang selalu menjadikan pribadi tiap individu mengalami perubahan menuju kearah kesempurnaan. Adapun dua hal yang bersifat kondisional ke pribadi tersebut meliputi:

1. Hal pribadi materiil kuantitatif

2. Hal pribadi fungsional kualitatif.

Berlatar belakang dua hal tersebut, disinilah kiranya analisis bisa dimulai, dimana seringkali kita menemukan perbedaan konsep antara pertumbuhan dan perkembangan terutama secara definitive. Kadang-kadang makna istilah pertumbuhan dan perkembangan (Tidak sengaja) dipertukarkan sehingga menimbulkan semacam “misunderstanding” di masyarakat.

Penulis mencoba memberikan deskripsi bahwa hal pribadi materiil kuantitatif merupakan bagian yang mengalami pertumbuhan secara fisiologis, sedangkan hal pribadi fungsional kualitatif merupakan bagian yang mengalami perkembangan secara psikologis. Uraian ini kiranya “aduquate” dalam memberikan gambaran mengenai perbedaan konsep antara pertumbuhan dan perkembangan secara definitif.

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materiil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuatitatif dapat berupa pembesaran atau pertambahan yang dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi bear, dari sedikit mejadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan sebagainya.

Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan “kuantitaf” yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah), yang herediter dalam bentuk prosese aktif seara berkesinambungan.

Pertumbuhan ialah pertambahan secara kuantitatif dari substansi atau struktur yang umumnya ditandai dengan perubahan-perubahan biologis pada diri seseorang yang menuju kearah kematangan. Pertumbuhan fisik berjalan dengan cara yang berbeda-bedca, misalnya pada otak, tinggi badan, dan berat badan, perpanjangan tangan, pertumbuhan bahasa, dan lain-lain.

Mengenai pertumbuhan, banyak yang berpendapat bahwa perubahan dapat berbentuk pertambahan ukuran panjang atau tinggi maupun berat badan. Berat badan yang semula sekitar 3 Kg ketiga dilahirkan menjadi 8-9 Kg pada umur 6 bulan. Panjangnya bayi 50 cm ketika dilahirkan menjadi 60 cm pada umur 1 tahun diikuti oleh organ-organ tubuh lain yang mengalami perubahan ukuran, antara lain volume otak yang membawa akibat terjadinya perubahan kemampuan.

Jumlah perbendaharaan kata yang dimiliki pada awalnya terbatas, namun semakin bertambah umur semakin bertambah sehingga pada umur 1,5 tahun, anak sudah mulai mampu mengucapkan rangkaian suku kata menjadi perkataan-perkataan yang mulai memiliki makna tersendiri dan berhubungan dengan suatu objek.

Kemampuyan mengidentifikasi objek-objek dilingkungan sedikit demi sedikit mulai menunjukkan peningkatan. Semua perubahan tersebut pada hakikatnya menunjukkan adanya “measurable quantitatively differences”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis bisa menyimpulkan bahwa istilah “pertumbuhan” memiliki arti yaitu: pertambahan dan substansi atau struktur yang ditandai dengan perubahan-perubahan biologis yang secara kuatitatif terjadi pada diri seorang individu yang menuju kearah ke sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi (biologis) tersebut dalam rentang waktu tertentu. Atau dengan istilah lain, yaitu proses transmisi dari konstitusi fisik (kondisi jasmani) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan, semisal pertambahan tinggi/berat badan.










Fungsi Keluarga


Beberapa fungsi keluarga adalah :

1. Fungsi Pengaturan Keturunan
Dalam masyarakat orang telah terbiasa dengan fakta bahwa kebutuhan seks dapat dipuaskan tanpa adanya prekreasi (mendapatkan anak) dengan berbagai cara, misalnya kontrasepsi, abortus, dan teknik
lainnya. Meskipun sebagian masyarakat tidak membatasi kehidupan seks pada situasi perkawinan, tetapi semua masyarakat setuju bahwa keluarga akan menjamin reproduksi. Karena fungsi reproduksi ini
merupakan hakikat untuk kelangsungan hidup manusia dan sebagai dasar kehidupan sosial manusia dan bukan hanya sekadar kebutuhan biologis saja. Fungsi ini didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan
sosial, misalnya dapat melanjutkan keturunan, dapat mewariskan harta kekayaan, serta pemeliharaan pada hari tuanya.
Pada umumnya masyarakat mengatakan bahwa perkawinan tanpa menghasilkan anak merupakan suatu kemalangan karena dapat menimbulkan hal-hal yang negatif. Bahkan ada yang berpendapat bahwa semakin banyak anak semakin banyak mendapatkan rezeki, terutama hal ini dianut oleh orang-orang Cina dan dihubungkan dengan keagamaan, karena semakin banyak anak semakin banyak yang memuja arwah nenek moyangnya.

2. Fungsi Sosialisasi atau Pendidikan
Fungsi ini untuk mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak hingga terbentuk personality-nya. Anak-anak lahir tanpa bekal sosial, agar si anak dapat berpartisipasi maka harus disosialisasi oleh orang tuanya tentang nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Jadi, dengan kata lain, anak-anak harus belajar norma-norma mengenai apa yang senyatanya baik dan tidak layak dalam masyarakat. Berdasarkan hal ini, maka anak-anak harus memperoleh standar tentang nilai-nilai apa yang diperbolehkan dan tidak, apa yang baik, yang indah, yang patut, dsb. Mereka harus dapat berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya dengan menguasai sarana-sarananya.
Dalam keluarga, anak-anak mendapatkan segi-segi utama dari kepribadiannya, tingkah lakunya, tingkah pekertinya, sikapnya, dan reaksi emosionalnya. Karena itulah keluarga merupakan perantara antara masyarakat luas dan individu. Perlu diketahui bahwa kepribadian seseorang itu diletakkan pada waktu yang sangat muda dan yang berpengaruh besar sekali terhadap kepribadian seseorang adalah keluarga, khususnya seorang ibu.

3. Fungsi Ekonomi atau Unit Produksi
Urusan-urusan pokok untuk mendapatkan suatu kehidupan dilaksanakan keluarga sebagai unit-unit produksi yang seringkali dengan mengadakan pembagian kerja di antara anggota-anggotanya.
Jadi, keluarga bertindak sebagai unit yang terkoordinir dalam produksi ekonomi. Ini dapat menimbulkan adanya industri-industri rumah dimana semua anggota keluarga terlibat di dalam kegiatan pekerjaan
atau mata pencaharian yang sama. Dengan adanya fungsi ekonomi maka hubungan di antara anggota keluarga bukan hanya sekadar hubungan yang dilandasi kepentingan untuk melanjutkan keturunan,
akan tetapi juga memandang keluarga sebagai sistem hubungan kerja.
Suami tidak hanya sebagai kepala rumah tangga, tetapi juga sebagai kepala dalam bekerja. Jadi, hubungan suami-istri dan anak-anak dapat dipandang sebagai teman sekerja yang sedikit
banyak juga dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan dalam kerja sama. Fungsi ini jarang sekali terlihat pada keluarga di kota dan bahkan fungsi ini dapat dikatakan berkurang atau hilang sama sekali.

4. Fungsi Pelindung
Fungsi ini adalah melindungi seluruh anggota keluarga dari berbagai bahaya yang dialami oleh suatu keluarga. Dengan adanya negara, maka fungsi ini banyak diambil alih oleh instansi negara.

5. Fungsi Penentuan Status
Jika dalam masyarakat terdapat perbedaan status yang besar, maka keluarga akan mewariskan statusnya pada tiap-tiap anggota atau individu sehingga tiap-tiap anggota keluarga mempunyai hak-hak istimewa. Perubahan status ini biasanya melalui perkawinan. Hak-hak istimewa keluarga, misalnya menggunakan hak milik tertentu, dan lain sebagainya. Jadi, status dapat diperoleh melalui assign status maupun ascribed status. Assign Status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dsb. Sedangkan Ascribed Status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.

6. Fungsi Pemeliharaan
Keluarga pada dasarnya berkewajiban untuk memelihara anggotanya yang sakit, menderita, dan tua. Fungsi pemeliharaan ini pada setiap masyarakat berbeda-beda, tetapi sebagian masyarakat membebani keluarga dengan pertanggungjawaban khusus terhadap anggotanya bila mereka tergantung pada masyarakat. Seiring dengan perkembangan masyarakat yang makin modern dan kompleks, sebagian dari pelaksanaan fungsi pemeliharaan ini mulai banyak diambil alih dan dilayani oleh lembaga-lembaga masyarakat, misalnya rumah sakit, rumah-rumah yang khusus melayani orang-orang jompo.

7. Fungsi Afeksi
Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan kasih sayang atau rasa dicintai. Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa kenakalan yang serius adalah salah satu ciri khas dari anak yang sama
sekali tidak pernah mendapatkan perhatian atau merasakan kasih sayang. Di sisi lain, ketiadaan afeksi juga akan menggerogoti kemampuan seorang bayi untuk bertahan hidup




Pemuda & idientitas
Menjadi remaja adalah salah satu tahap yang akan kita lewati dikemudian kelak. Tak ada yang ingin melewati masa-masa indah ini dengan sia-sia. Tapi apakah pernah kita pikirkan sebagai apa kita didunia ini ketika kita menjadi dewasa?. Masih banyak orang yang berpikiran dangkal yang menganggap dunia ini hanya main-main. Mereka tidak memikirkan dampak yang akan terjadi pada kehidupan di masa yang akan datang. Mereka hanya mementingkan dirinya sendiri dan keuntungan dirinya sendiri tanpa memperdulikan lingkungan sekitarnya.

Tapi di lain pihak banyak juga pemuda pemuda yang ingin menjaga martabat bangsa dan negara kita demi menjaga nama baik bangsa dan mengabdikan diri mereka. Contohnya adalah teman-teman kita yang sudah masuk akademi-akademi demi menjaga keutuhan bangsa kita meskipun mereka bayar dengan segenap badan mereka untuk bangsa. Mereka rela berkorban demi negara mereka terutama orang-orang yang mereka sayangi. Mereka sudah tahu tujuan hidup mereka untuk apa hidup di dunia ini.

Namun masih banyak pekerjaan yang bisa kita lakukan selain yang sudah saya sebutkan diatas. Para karang taruna yang siap membantu warga sekitar ketika ada warga yang menghadapi masalah. Mereka pun para pemuda-pemuda yang memiliki jiwa tolong menolong terhadap sesama. Mereka tidak pandang bulu dan mereka pun tidak mengharapkan imbalan atas apa yang mereka telah lakukan kepada orang yang telah mereka tolong.

Semua itu diawali dari Pengabdian kita kepada negara dan juga masyarakat. Pengabdian adalah rasa rela berkorban apapun yang kita lakukan baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Jika kita tidak memiliki rasa pengabdian maka apapun yang kita lakukan kita hanya menyakiti diri sendiri tanpa ada rasa kepuasan membantu sesama ataupun kebanggaan terhadap diri sendiri.

Rasa ikhlas dalam melakukan apapun juga salah satu landasan atas perbuatan yang kita lakukan. Semua yang kita lakukan akan bermakna jika apa yang kita lakukan kita lakukan tanpa paksaan dan juga tekanan. Melakukan sesuatu tanpa paksaan orang lain merupakan sesuatu yang indah bagi kita. Apapun yang kita lakukan dapat kita lakukan tanpa beban sedikitpun.

Semua yang kita lakukan akan berdampak pada diri kita dan juga orang lain. Satu tindakan mempengaruhi semuanya. Satu kesalahan akan mempengaruhi tindakan yang lain juga. Karena itulah pikirkan baik-baik sebelum mengambil langkah lebih lanjut ke jenjang masa depan yang ingin kita jalani sebagai pemuda harapan bangsa.




Perguruan & Pendidikan

A. Pengertian pendidikan
Para ahli pendidikan menemui kesultan dalam merumuskan definisi pendidikan. Kesulitan itu antara lain disebabkan oleh banyaknya jenis kegiatan serta aspek kepribadian yang dibina dalam kegiatan itu, masing-masing kegiatan tersebut disebut pendidikan
1. menurut Rupert C. Lodge dalam philosophiy of education menyatakan bahwa dalam pegertian yang luas pendidikan itu menyangkut seluruh pengalaman.
2. joe park merumuskan pendidikan sebagai the art or process of importing or acquiring knowledge and habit through instructional as strudy. Dalam definisi ini ditekankan kegiatan pendidikan diletakkan pada pengajaran ( instruction ) sedangkan segi kepribadian yang dibina adalah aspek kognitif dan kebiasaan.
3. Theodore mayor greene mengajukan definisi yang sangat umum pendidikan adalah usaha manusia untuk menyiapkan dirinya untuk suatu kehidupan yang bermakna. Dalam definisi ini aspek pendidikan luas sekali
4. alfed nort whitehead menyusun definisi pandidikan yang menekankan segi keterampilan menggunakan pengetahuan sehingga cakupan pendidika sempit.
Konperensi international tentang pendidikan islam yang pertama ( 1977) tenyata tidak juga berhasil menyusun suatu definisi pendidikan yang dapat mereka sepakati ( al-athas, 1979 : 157 ). Kesulitan yang mereka hadapi pada dasarnya sama dengan kesulitan yang dihadapi para ahli yang disebutkan tadi : banyaknya segi kepribadian yang dibina. Jadi, sanagt tidak mengkin mmbuat definisi pendidikan yang sangat singkat tetapi mencakupdaerah binaan yang luas itu.
Seandainya definisi pendidikan yang ,encakup itu diperlikan agaknya rumusan ini dapat ditawarka. Pendidika adalah meningkatkan diri dalam sega;la aspeknya. Definisi ini mencakup kgioatan penidika yang melibatakan guru aupun yag tidak melibatkan guru (pendidk). Mencakup pendidikan formal mau[un non formal sta informal. Segi yang dibina oleh pendidikan dalam definisi ini adalah selurh aspek kepribadian.

B. Pengertian Pengajaran
Para ahli berpendapat bahwa pendidikan tidk sana dengan pengajaran. Ada yang berpendpat bahwa pendidika lebih luas dari pada pengarajaran ada juga yang menagtkan pendidikan adalah uasaha pengembangan aspek rohani manusia, sedangkan pengajaran aspek jasmani dan akal saja. Bagaimana duduk persoalannya?
Sikun pribadi, guru besar IKIp BAndung, pernah menjelaskan msalah ini dalam tulisannya. Mneurut pendapatnya, mendiidk dalam arti pedagogis tidak dapt disamakan denganpengertian mengajar. Pengajaran meurut pendapatnya adalah suatu kegiatan yang menyangkut pembinaan anak, mengenai segi kognitif dan psikomotor semata-mata, yait supaya anak lebih banyak pengetahuaany, lebih cakap berpikir kritis, sistematis da obyektif serta trampil dalam mengerjakan sesuatu. Tujuan pengajaran lebih mudah dari pada tujuan pendidikan.
Uraian ini agak membingungkan. pada satu pihak , ia mengatakan bahwa mendidik tidak sama dengan mengajar. Tetapi pada pihak lain mendidik itu bertujuan mengembangkan seluruh aspek kepribadian. K.H Dewantoro berpendapat bahwa pengajaran itu adalah sebagian dari pendidikan. Ia menyatakan sebagai berikut” pengajaran (onderwijs) itu tidak lain dan tidak bukan ialah salah satu bagian dari pendidikan. Jelasnya, pengajaran tidak lain ialah pendidikan dengan cara memberikan ilmu atau pengetahuan serta kecakapan”.
Tidak terdapat perbedaan yang mendasar antara pendapat Sikun Pribadi dan pendapat Dewantoro. Menurut mereka mendidik ialah melaksanakan berbagai usaha untuk menolong anak didik dalam menuju kedewasaannya. Salah satu di antara sekian banyak usaha yang dapat dilakukan ialah dengan mengajar. Usaha lain umpamanya memberikan contoh yang baik, memberikan hadiah, memberikan hukuman dan sebagainya.
Sekalipun pengertian pendidikan dan pengajaran yang diberikan oleh Sikun Pribadi dan Dewantoro tersebut hanya berlaku bagi pendidikan yang melibatkan guru (si pendidik), namun pengertian itu dapat dipakai, sekurang-kurangnya untuk menentukan pengertian pendidikan dalam arti sempit.

C. Hubungan Pendidikan dan Pengajaran
Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan umumnya di sekolah sebagai lembaga pendidikan dan dapat diketahui bahwa pengajaran hanyalah salah satu usaha yang hanya dilakukan melalui pendidikan dalam mendidik anak didiknya.
Pendidik dalam rangka pengajaran dituntut untuk melakukan kegiatan yang bersifat edukatif dan ilmiah. Oleh karena itu, peran pendidik tidak hanya sebagai pengajar, tetapi sekaligus sebagai pembimbing yaitu sebagi wali yang memabantu anak didik mengatasi kesulitan dalam studynya dan pemecahan bagi permasalahan lainnya. Bila usaha-usaha selain pengajaran amat kurang dilakukan disekolah, kiranya dapat diduga hasil pendidikan tidak akan sempurna. Artinya, pendidikan tidak akan berhasil dalam mengembangkan anak didik secara utuh dan maksimal.






Sumber : Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.



Nama : Lusi Sulistyarini
Kelas 1 KA 31
Npm : 14110096

Tidak ada komentar:

Posting Komentar