Ayah
Kakak Rindu ayah Kakak Kangen Ayah....
Hari
itu tak terbayangkan sebelumnya olehKu, seorang ayah yang aku sangat cintai,
sayangi, kagumi meninggalkanKu untuk selama-selamanya. Awalnya aku tak percaya,
pada saat itu dokter mengatakan jika
ayahKu tidak dapat bertahan lama. Kalau pun ayah sadar kembali dari komanya
pasti beliau tidak dapat hidup dengan normal. Saat itu juga aku tertunduk
dengan lemas dan tidak tahu lagi akan yang terjadi kedepannya tanpa seorang
ayah yang mendampingiKu. Aku hanya bisa
menangis dan melihat wajah ayahKu yang sudah tak bernyawa. Aku melihat Ibu,
adeKu dan keluarga besarKu menangis meratapi kepergian yang benar-benar
mendadak sekali.
Yang
paling sedih adalah ibuKu dan adeKu, ibu sempat pingsan. Kami tak rela
ditinggalkan dengan begitu cepat oleh
ayahKu. Padahal sebelum hari itu ayahKu sehat bugar dan masih bisa bercanda
dengan aku dan adeku. Aku berpura-pura tegar didepan semua orang tapi didalam
hatiku, aku hancur, aku menangis. Dalam hidupKu inilah ujian terberat yang
pernah aku jalani seumur hidupKu.
Sebulan
sebelum ayah meninggalkan kami, beliau menaruhkan begitu banyak kenangan yang
dapat kami kenang sampai saat ini. Dan beliau pun meninggalkan beberapa nasehat
untuk aku dan adeku. Sampai saat ini semua kenangan dan nasehat itu masih
terngiang-ngiang ditelingaku. Apalagi pada saat itu ayahku mengatakan “jaga
ibu yah, jangan membuat ibu menangis. Jangan lupa solat lima waktu”. Itu
kata-kata yang sampai ini tak pernah aku lupakan seumur hidupku.
Aku
merasa selama ini belum bisa membuat bangga kedua orangtuaku, terutama ayahku. Selama
ini aku merasa masih menyusahkan beliau. Terkadang aku selalu membuat marah
ayahku, dan pernah terlintas didalam benakku jika ayahku benar-benar tidak
sayang, sekarang aku menyesal sekali.
Ayah,
adalah sesosok bapak yang selalu menyayangi anak-anaknya, semua yang aku dan
adeku minta selalu dikabulkan olehnya. Beliau tak mengenal lelah mencari nafkah
setiap hari. Berangkat pagi pulang malam, jakarta karawang pun beliau tempuh
dengan semangat, turun naik bis beliau jalani. Itu semua demi anak dan
istrinya. Ayahku banting tulang hanya untuk KELUARGA nya, sungguh
pengorbanan yang tak bisa digantikan oleh apapun.
Setiap
kali ayah pulang ke rumah, pasti selalu yang ditanyakan dan ditemui yaitu
anak-anaknya. Kata-kata yang tak pernah aku lupakan “hai sayang, lagi apa? Buatkan ayah
kopi dong sayang”. Itu adalah kata-kata yang sampai ini tak pernah aku
lupakan. Dan juga suara motor tandernya itu yang kini aku tak bisa
mendengarkannya lagi. Terkadang aku malas membuatkan kopi dan mengatakan “ahhh... ayah, kakak lagi males nih. Mba aja
napa yang bikin atau mira kek”. Semuanya
itu kini hanya tinggal kenangan.
Kenangan
terakhir adalah pada saat liburan natal dan taun baru tahun 2012 ini. Pada saat
itu kami sekeluarga liburan ke Pelabuhan Ratu dan Puncak Bogor. Itu adalah
liburan terakhir kalinya, waktu itu aku melihat wajah ayah sangat gembira
sekali. Tak tampak raut capek dan sedih tergambar diwajahnya. Hanya senyuman
dan tertawa bahagia yang tampak terlihat jelas diwajah gantengnya itu. Walaupun
kami liburannya hanya sehari semalam tapi itu benar-benar menjadi kenangan terindah
yang tidak pernah aku, ibu dan adeku lupakan.
Ayahku
selalu bercanda dengan aku dan adeku jika aku sedang menonton tv, drama korea
ataupun sinetron. Pasti ayah mengatakan seperti ini “ ngapain sih kamu nonton yang begituan. Kakak itu cuman korban doang,
sedangkan mereka mah dibayar”. Atau begini “antara mulut ama suara kok beda. Ngapain sih ditonton. tontonnya yang
edukasi dong. Berita, biar tahu perkembangan saat ini”. Jika ayahku sudah
bawel seperti itu aku langsung marah-marah dan menangis. Ayahku itu lebih suka
menonton berita atau acara-acara televisi yang beredukasi, hobi ayah juga
membaca koran. Semenjak ayah tidak ada, dirumah sudah tidak berlangganan koran
lagi, sudah tidak ada orang yang membaca pagi-pagi diteras depan rumah.
Selain
itu juga ayah hobinya mengutak-atik motor kesayangannya, tander. Setiap libur
pasti aktifitasnya didepan motor, bisa seharian. Terakhir sebelum kepergiannya
juga ayah masih mengutak-atik motor kesayangannya itu. Yang ayah kerjakan
disisa waktunya untuk motor kesayangannya itu adalah mengecat warna body motor
dan mengamplas jok motornya, mengubah sok beker belakang. Kini motor
kesayangannya itu telah dijual karena aku, ibu dan adeku tidak bisa merawat
motor itu. Daripada terbengkalai begitu saja, kami memutuskan untuk menjualnya.
Lebih baik dirawat dan dipakai oleh orang yang dapat / tahu tentang seluk beluk
motor.
Terkadang
aku iri dengan sahabat-sahabatku yang ada dikosan. Mereka masih mempunyai ayah,
keluarga yang utuh sedangkan aku.....
Pernah
suatu ketika ada salah satu teman kosanKu yang diantarkan pulang ke kosan
dengan mobil pribadinya, aku mengitip dijendala kamarKu dan apa yang terjadi ??
mata indahku ini langsung mengeluarkan air mata yang begitu deras. Hatiku berkata
“ya
allah, aku iri dengan temanku. Dia masih bisa diantarkan kekosan dengan ayahnya
sedangkan aku itu semua hanya kenangan yang tidak akan pernah terjadi lagi. Aku
ingin seperti itu ya allah, aku ingin”.
Jika
aku dapat memutar waktu kembali ke masa dimana keluargaku masih lengkap. Aku ingin
membahagiakan kedua orangtua, aku ingin membanggakan mereka, aku ingin
membuktikan jika aku bisa melakukan semuanya dengan baik, aku ingin
memperlihatkan bahwa aku bisa sukses loh karena kalian berdua. Masih banyak
hal-hal yang aku ingin lakukan bersama-sama. Aku masih membutuhkan ayah, ibu
dan adeku. Perjalanan aku masih panjang yah tapi kenapa ayah meninggalkan kakak
begitu cepat. Aku tidak pernah membayangkan jika aku lulus nanti (diwisuda)
tidak didampingi oleh seorang ayah, ayah tidak bisa membantu dalam proses
penulisan ilmiah maupun skripsi, ayah tidak bisa menjadi wali nikah kakak, ayah
tidak bisa menggendong cucunya sendiri, ayah tidak bisa merasakan gaji
pertamaku nanti. Banyak sekali hal-hal yang terlewati oleh ayah. Ayah kakak
ingin bertemu walaupun hanya dalam mimpi, ingin memeluk ayah, dibelai oleh ayah
walau hanya sebentar.
Kini
aku hanya mempunyai seorang ibu dan ade, mereka berdua yang aku punya saat ini
didunia dan yang palih berharga didalam hidupku. Aku ingin membahagiakan kalian
berdua, apapun akan aku lakukan buat kalian. Terima kasih ayah, kau telah hadir
didalam hidupku. Aku bangga dan bahagia sekali mempunyai ayah sehebat ayah. Walaupun
ayah jauh entah dimana tapi aku yakin pasti ayah akan selalu menjaga kakak
dimana pun kakak berada. Maafkan kakak jika kakak belum sempat bahagiakan ayah,
banggakan ayah. Maafkan kakak juga kalau kakak selalu menyusahkan ayah, membuat
ayah marah-marah setiap hari. Maafkan kakak yah ayahku sayang...
Ayah
akan selalu aku kenang didalam hati, tidak akan ada seorang pun yang bisa
menggantikan posisi ayah didalam hidupku dan hatiku. Ayah adalah panutan dalam
hidupku, aku akan mengikuti jejak perjuanganmu ayah. Aku akan selalu mengingat
semua nasehat, petuah, larangan yang ayah berikan ke kakak. Dan aku juga akan
menjaga baik-baik ibu dan mira yah. Semoga ayah disana tenang dan berada
ditempat yang terindah dan disisi allah. Yang bisa aku lakukan saat ini adalah
mendoakan ayah, walaupun ayah jauh dari kakak tapi kakak yakin pasti ayah
sekarang ada didekat ku. Sekarang kita beda alam ayah, terima kasih semuanya
yang telah ayah berikan ke kakak selama ini. Maaf kakak tidak bisa membalas itu
semua. Terima kasih karena ayah dan ibu melahirkan aku kedunia dengan normal,
membesarkan kakak dengan susah payah, mensekolahkan kakak sampai kakak bisa merasakan
bangku kuliah. Ayah, saat ini targetk kakak lulus kuliah dengan nilai yang
baik, dapat kerjaan, membahagiakan ibu dan mira, menikah. Doakan kakak ya ayah
semoga semua bisa terwujud dengan lancar. Aminnn......
Kakak
sayang ayahhhhhhhhhhhhhhh.....
Love
ayah dari kakak Lusi ^_^
Salam
rindu buat ayah ya allah....
Tolong
sampaikan salamku ini ya allah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar