Free Tail- Heart 2 Cursors at www.totallyfreecursors.com

Selasa, 13 November 2012

tulisan (B.Indonesia 1a)



Ayah Kakak Rindu ayah Kakak Kangen Ayah....

Hari itu tak terbayangkan sebelumnya olehKu, seorang ayah yang aku sangat cintai, sayangi, kagumi meninggalkanKu untuk selama-selamanya. Awalnya aku tak percaya,  pada saat itu dokter mengatakan jika ayahKu tidak dapat bertahan lama. Kalau pun ayah sadar kembali dari komanya pasti beliau tidak dapat hidup dengan normal. Saat itu juga aku tertunduk dengan lemas dan tidak tahu lagi akan yang terjadi kedepannya tanpa seorang ayah  yang mendampingiKu. Aku hanya bisa menangis dan melihat wajah ayahKu yang sudah tak bernyawa. Aku melihat Ibu, adeKu dan keluarga besarKu menangis meratapi kepergian yang benar-benar mendadak sekali.

Yang paling sedih adalah ibuKu dan adeKu, ibu sempat pingsan. Kami tak rela ditinggalkan dengan  begitu cepat oleh ayahKu. Padahal sebelum hari itu ayahKu sehat bugar dan masih bisa bercanda dengan aku dan adeku. Aku berpura-pura tegar didepan semua orang tapi didalam hatiku, aku hancur, aku menangis. Dalam hidupKu inilah ujian terberat yang pernah aku jalani seumur hidupKu.

Sebulan sebelum ayah meninggalkan kami, beliau menaruhkan begitu banyak kenangan yang dapat kami kenang sampai saat ini. Dan beliau pun meninggalkan beberapa nasehat untuk aku dan adeku. Sampai saat ini semua kenangan dan nasehat itu masih terngiang-ngiang ditelingaku. Apalagi pada saat itu ayahku mengatakan “jaga ibu yah, jangan membuat ibu menangis. Jangan lupa solat lima waktu”. Itu kata-kata yang sampai ini tak pernah aku lupakan seumur hidupku.

Aku merasa selama ini belum bisa membuat bangga kedua orangtuaku, terutama ayahku. Selama ini aku merasa masih menyusahkan beliau. Terkadang aku selalu membuat marah ayahku, dan pernah terlintas didalam benakku jika ayahku benar-benar tidak sayang, sekarang aku menyesal sekali.

Ayah, adalah sesosok bapak yang selalu menyayangi anak-anaknya, semua yang aku dan adeku minta selalu dikabulkan olehnya. Beliau tak mengenal lelah mencari nafkah setiap hari. Berangkat pagi pulang malam, jakarta karawang pun beliau tempuh dengan semangat, turun naik bis beliau jalani. Itu semua demi anak dan istrinya. Ayahku banting tulang hanya untuk KELUARGA nya, sungguh pengorbanan yang tak bisa digantikan oleh apapun.

Setiap kali ayah pulang ke rumah, pasti selalu yang ditanyakan dan ditemui yaitu anak-anaknya. Kata-kata yang tak pernah aku lupakan “hai sayang, lagi apa? Buatkan ayah kopi dong sayang”. Itu adalah kata-kata yang sampai ini tak pernah aku lupakan. Dan juga suara motor tandernya itu yang kini aku tak bisa mendengarkannya lagi. Terkadang aku malas membuatkan kopi dan mengatakan “ahhh... ayah, kakak lagi males nih. Mba aja napa yang bikin atau mira kek”.  Semuanya itu kini hanya tinggal kenangan.

Kenangan terakhir adalah pada saat liburan natal dan taun baru tahun 2012 ini. Pada saat itu kami sekeluarga liburan ke Pelabuhan Ratu dan Puncak Bogor. Itu adalah liburan terakhir kalinya, waktu itu aku melihat wajah ayah sangat gembira sekali. Tak tampak raut capek dan sedih tergambar diwajahnya. Hanya senyuman dan tertawa bahagia yang tampak terlihat jelas diwajah gantengnya itu. Walaupun kami liburannya hanya sehari semalam tapi itu benar-benar menjadi kenangan terindah yang tidak pernah aku, ibu dan adeku lupakan.

Ayahku selalu bercanda dengan aku dan adeku jika aku sedang menonton tv, drama korea ataupun sinetron. Pasti ayah mengatakan seperti ini “ ngapain sih kamu nonton yang begituan. Kakak itu cuman korban doang, sedangkan mereka mah dibayar”. Atau begini “antara mulut ama suara kok beda. Ngapain sih ditonton. tontonnya yang edukasi dong. Berita, biar tahu perkembangan saat ini”. Jika ayahku sudah bawel seperti itu aku langsung marah-marah dan menangis. Ayahku itu lebih suka menonton berita atau acara-acara televisi yang beredukasi, hobi ayah juga membaca koran. Semenjak ayah tidak ada, dirumah sudah tidak berlangganan koran lagi, sudah tidak ada orang yang membaca pagi-pagi diteras depan rumah.

Selain itu juga ayah hobinya mengutak-atik motor kesayangannya, tander. Setiap libur pasti aktifitasnya didepan motor, bisa seharian. Terakhir sebelum kepergiannya juga ayah masih mengutak-atik motor kesayangannya itu. Yang ayah kerjakan disisa waktunya untuk motor kesayangannya itu adalah mengecat warna body motor dan mengamplas jok motornya, mengubah sok beker belakang. Kini motor kesayangannya itu telah dijual karena aku, ibu dan adeku tidak bisa merawat motor itu. Daripada terbengkalai begitu saja, kami memutuskan untuk menjualnya. Lebih baik dirawat dan dipakai oleh orang yang dapat / tahu tentang seluk beluk motor.

Terkadang aku iri dengan sahabat-sahabatku yang ada dikosan. Mereka masih mempunyai ayah, keluarga yang utuh sedangkan aku.....

Pernah suatu ketika ada salah satu teman kosanKu yang diantarkan pulang ke kosan dengan mobil pribadinya, aku mengitip dijendala kamarKu dan apa yang terjadi ?? mata indahku ini langsung mengeluarkan air mata yang begitu deras. Hatiku berkata “ya allah, aku iri dengan temanku. Dia masih bisa diantarkan kekosan dengan ayahnya sedangkan aku itu semua hanya kenangan yang tidak akan pernah terjadi lagi. Aku ingin seperti itu ya allah, aku ingin”.

Jika aku dapat memutar waktu kembali ke masa dimana keluargaku masih lengkap. Aku ingin membahagiakan kedua orangtua, aku ingin membanggakan mereka, aku ingin membuktikan jika aku bisa melakukan semuanya dengan baik, aku ingin memperlihatkan bahwa aku bisa sukses loh karena kalian berdua. Masih banyak hal-hal yang aku ingin lakukan bersama-sama. Aku masih membutuhkan ayah, ibu dan adeku. Perjalanan aku masih panjang yah tapi kenapa ayah meninggalkan kakak begitu cepat. Aku tidak pernah membayangkan jika aku lulus nanti (diwisuda) tidak didampingi oleh seorang ayah, ayah tidak bisa membantu dalam proses penulisan ilmiah maupun skripsi, ayah tidak bisa menjadi wali nikah kakak, ayah tidak bisa menggendong cucunya sendiri, ayah tidak bisa merasakan gaji pertamaku nanti. Banyak sekali hal-hal yang terlewati oleh ayah. Ayah kakak ingin bertemu walaupun hanya dalam mimpi, ingin memeluk ayah, dibelai oleh ayah walau hanya sebentar.

Kini aku hanya mempunyai seorang ibu dan ade, mereka berdua yang aku punya saat ini didunia dan yang palih berharga didalam hidupku. Aku ingin membahagiakan kalian berdua, apapun akan aku lakukan buat kalian. Terima kasih ayah, kau telah hadir didalam hidupku. Aku bangga dan bahagia sekali mempunyai ayah sehebat ayah. Walaupun ayah jauh entah dimana tapi aku yakin pasti ayah akan selalu menjaga kakak dimana pun kakak berada. Maafkan kakak jika kakak belum sempat bahagiakan ayah, banggakan ayah. Maafkan kakak juga kalau kakak selalu menyusahkan ayah, membuat ayah marah-marah setiap hari. Maafkan kakak yah ayahku sayang...

Ayah akan selalu aku kenang didalam hati, tidak akan ada seorang pun yang bisa menggantikan posisi ayah didalam hidupku dan hatiku. Ayah adalah panutan dalam hidupku, aku akan mengikuti jejak perjuanganmu ayah. Aku akan selalu mengingat semua nasehat, petuah, larangan yang ayah berikan ke kakak. Dan aku juga akan menjaga baik-baik ibu dan mira yah. Semoga ayah disana tenang dan berada ditempat yang terindah dan disisi allah. Yang bisa aku lakukan saat ini adalah mendoakan ayah, walaupun ayah jauh dari kakak tapi kakak yakin pasti ayah sekarang ada didekat ku. Sekarang kita beda alam ayah, terima kasih semuanya yang telah ayah berikan ke kakak selama ini. Maaf kakak tidak bisa membalas itu semua. Terima kasih karena ayah dan ibu melahirkan aku kedunia dengan normal, membesarkan kakak dengan susah payah, mensekolahkan kakak sampai kakak bisa merasakan bangku kuliah. Ayah, saat ini targetk kakak lulus kuliah dengan nilai yang baik, dapat kerjaan, membahagiakan ibu dan mira, menikah. Doakan kakak ya ayah semoga semua bisa terwujud dengan lancar. Aminnn......

Kakak sayang ayahhhhhhhhhhhhhhh.....

Love ayah dari kakak Lusi ^_^ 




 Salam rindu buat ayah ya allah....


Tolong sampaikan salamku ini ya allah...
   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar