Terjawab
sudah semua pertanyaan yang selama ini ada dipikiranku. Ternyata aku dan kamu
berbeda jalan. Kita tidak mungkin bersatu dalam satu ikatan. Dengan seiringnya
waktu berjalan, waktulah yang menjawab ini semua. Semakin hari bukannya kita
semakin dekat, akan tetapi kita semakin jauh. Banyak jarak yang memisahkan
kita. Banyak hal yang membuat aku tak bisa mendekatimu, begitupun sebaliknya.
Mungkin ini yang terbaik bagiku. Saat ini aku harus melupakanmu secara perlahan
sebelum perasaan ini terlalu dalam dan terlalu besar untukmu. Hatiku saat ini
seperti kertas yang tertuliskan namamu dengan tinta merah lalu dengan
seiringnya waktu berjalan, kertas itupun berubah menjadi kertas usang yang tak
kelihatan lagi namamu dikertas itu. Mungkin kamu bukan jodohku. Akan tetapi
dilubuk hatiku yang paling dalam, aku masih mengharapkanmu untuk menjadi
jodohku sampai akhir hayat memisahkan kita. Kini semua itu hanya kenangan yang
mungkin tak akan bisa ku dapatkan. Saat ini aku hanya bisa mendoakanmu agar
kamu mendapatkan yang terbaik lebih dariku. Selamat tinggal kenangan indah,
selamat tinggal kasih tak sampai, selamat tinggal untuk semuanya. Terima kasih
karena kau telah membuat hari-hariku dikampus menjadi semangat walaupun kamu
jarang masuk. Hehehe aku anggap ini adalah goresan tinta klise yang hanya
singgah sejenak dihati ini. Biarlah aku membuka lembaran baru dikertas putih
kosong, semoga lembaran baru ini akan menjadi kertas yang benar-benar diisi
dengan senyuman, keceriaan, kebahagian, dan kepastian yang berujung indah. Dan
semoga yang mengiisi kertas putih ini adalah benar-benar kasih yang bisa
menorehkan kenangan indah itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar